Skip to main content

Featured

ALIRAN FEMINISME (PART 1) DAN ANALISIS SINGKAT TERHADAP SALAH SATU KARYA

 



ALIRAN FEMINISME

(Gerakan ini bersumber suatu pandangan yang sadar terhadap eksploitasi, diskrimasi, penindasan hingga kekerasan terhadap perempuan. Tujuannya adalah kesetaraan dan keadilan terhadap perempuan)

A.    Aliran-aliran Feminisme ada beberapa, dalam tulisan ini hanya penulis sampaikan 3 sebagai perbandingan.

1.      Feminisme Liberal (Politik dan Pendidikan)

-          Asumsi Penyebab  : Melanjutkan madzab kebebasan dalam pemikiran politik, yang menolak adanya infirioritas yang ditampilkan oleh para filosof politik Barat di masa klasik, serta adanya karya Rousseau “Emile” yang menyarankan pemisahan sistem pendidikan diantara lelaki dan perempuan

-          Strategi Perbaikan : Pemberian yang sama kepada laki-laki dan perempuan untuk mengakses dan produktiv dibidang politik dan pendidikan, karena keduanya adalah makhluk rasional

2.      Feminisme Radikal (Menyamakan Biologis)

-          Asumsi Penyebab : Setidaknya ada 2 alasan, Pertama sistem patriarkis yang berlaku universal dimana lelaki dijadikan sebagai pemimpin, kedua adalah kondisi biologis perempuan itu sendiri yang membuat dia lemah terhadap lelaki seperti haid dan melahirkan, akan tetapi fokus asumsi ini lebih condong tehadap faktor biologis perempuan

-          Strategi Perbaikan : Aliran yang memperbolehkan perempuan untuk memilih menikah dengan sejenis dan melahirkan atau tidak. Karena dengan simbol biologis ini mampu melemahkan perempuan. Perempuan berhak bebas atas 4 M, yaitu Menstruasi, Mengandung, Melahirkan dan Menyusui.

3.      Feminisme Postmodern (Dekonstruksi)

-          Asumsi Penyebab : Pemahaman tentang laki-laki dan perempuan yang hanya sekedar pada teks

-          Strategi Perbaikan : Menolak dikotomi di antara identitas lelaki dan perempuan dengan merekonstruksi bahasa tekstual (membongkar) tentang anggapan pemarjinalan perempuan atau teks-teks yang bias gender. Karena, pemarjinalan ini tidak lepas dari narasi-narasi yang dibangun sendiri oleh laki-laki, dimana perempuan dianggap tidak memiliki peran. Setidaknya memiliki 3 perbaikan untuk men dekonstruksi asumsi diatas, yaitu membongkar esensi “teks” perempuan, menginterpretasi makna yang lahir dari esensi tersebut (yang berbeda dengan teks), seperti Pengalaman perempuan muncul, memperlihatkan perbedaan, bahkan menunjukkan bagaimana konstruksi nilai perempuan sama sekali tidak inferior, (dalam menginterpretasi ini perempuan mampu melakukan beberapa langkah, seperti : perempuan dapat membentuk bahasanya sendiri, perempuan dapat membuatseksualitasnya sendiri, dan ada usaha untuk menyimpulkan dirinya sendiri (Undo diskursus phallosentris) serta membongkar teks maskulinitas yang melahirkan feminin atau respresentasi perempuan, Feminisme ini juga dipengaruhi oleh Feminism Eksistensial (yang menegaskan perempuan untuk mandiri dan berkreasi dalam berkarir) dan Feminism Psikoanalisis (perempuan diharapkan mampu meninggalkan perasaan keperempuanannya yang dianggap lemah dari segi mental dan perasaannya. Bukan untuk menjadi laki-laki tetapi membebaskan diri dari kontrol laki-laki).

B.     Karakteristik Epistemologi Feminis (Radikal, Kebijaksanaa, dan Keadilan)

Karakter untuk pada tahap bagaimana mencari kebenaran fersi Feminin adalah :

Dengan bayani, terlebih pada Feminisme moderen, mencoba menelisik teks-teks perempuan yang sering disalahartikan, Burhani yaitu bagaimana memandang Keadilan, Kesetaraan dan Relasi dalam berhubungan

C. Buku “60 Hadits Shahih; Khusus Tentang Hak-Hak Perempuan dalam Islam dilengkapi Penafisarannya”.oleh Faqihuddin Abdul Qodir.

seperti yang tertulis dalam bab 6, dengan judul “Islam Mengikis Tradisi Diskriminatif terhadap Perempuan”, dilengkapi hadits bahwa kehadiran Islam mengahragai perempuan, dengan menghilangkan sistem jahiliyah bagi perempuan. Lalu dilanjut degnan bab 7 yang menjelaskan Laki-laki dan perempuan itu sederajat, jadi keduanya memiliki hak yang sama sebagai manusia (musawah).

Comments

Popular Posts