Dunia Maya, Media Massa bahkan Kabar Hoax merupakan satu kesatuan yg saat ini kita rasakan.
Hampir semua berita dan kabar yg disuguhkan adalah hoax.
Hingga kita sebagai penikmat media tak mengerti lagi mana berita yg hoax dan berita yg sbenarnya.
Agaknya masa Orde Baru, yg mengetatkan aksi pers diIndonesia, mungkin
hanya sebagian membekas dihati para praktisi praktisi media massa.
Hingga Pasca Orde Baru, Kran Pers mulai dibuka dg menghilangkan SIUP
utk para Wartawan dan Media pers. Yang mana Kegunaan SIUP salah satunya
adalah memfilter semua berita yg hendak dimuat pada media pers.
Hanya saja hal tersebut menjadi kterbatasan para jurnalistik dalam
memberitakan sesuatu dan harus tunduk patuh pada Kebijakan pemerintah
Orde Baru.
Al Hasil pasca Orba hingga reformasi, Menteri
Penerangan pun dihapuskan, menjdikan Pers yg awal nya dibatasi, kini
bebas begitu saja hendak memberitakan apapun.
Padahal Jika kita
kaji lebih awal, dalam memberitakan sesuatu dan mengeshare kabar
semuanya ada pada UU No. 40 Tahun 1999. Sayangnya, UU tersebut tak
begitu diindahkan oleh Wartawan dan praktisi praktisi media saat ini.
Banyak sekali pewarta bodrek, media media komunis, media radikal dan lain sebagainya.
Mereka menggunakan media massa sebagai lahan untuk memberitakan, mempropaganda dan memprovokasi ummat.
Dan kita yg Awwam dalam dunia media hanya mengeshare tanpa mensaring terlebih dahulu, pun kadang hanya membaca Judul saja.
Huuh.. bodohnya kita yg tak tahu media. Hingga dibodoh bodohkan dg kabar kabar yg tak sesuai dg Fakta.
Perlu kita ketahui, musuh dari semua pihak adalah Islam dan Komunis.
Metode mereka adalah memprovokasi ummat islam utk berselisih, dan
menjadikan Kata KOMunis sbg alat utk menfitnah satu sama lain.
Disinilah Tabayyun itu dilakukan.
Guru kita, Almarhum Mbah Gusdur selalu mengingatkan kpada kita betapa
pentingnya Tabayyun (Klarifikasi) kepada pihak yg bersangkutan.
Ingat ya
Dlam media massa terdapat teori komunikasi Jarum Hipodemik, yg mana mampu mmberi dampak dan pengaruh hebat hingga didunia.
merka yg pintar bermain media namun tak berakhlaq akan menang dan
menggenggam dunia. sedang kita, hanya penikmat bodoh yg ditertawakan
mereka.
So, SARING sbelum SHERING.
Klarifikasi sbelum msuk dlam Kronologi.
Kabar Hoax, Provokasi dan Propaganda cukup sekedar lewat dlam beranda.
Karna Media yg ternama sekalipun adalah milik swasta, Mreka punya tujuan yg harus jdi nyata.
Dan orng awam dalam media, tanpa ilmu akan menjadi korbannya.
:) #SalamKomunikasi
Comments
Post a Comment
Terimakasih atas kunjungannya, silahkan share tulisan ini jika bermanfaat bagi anda dan orangain yah, salam dari aku - Kumala :)